Sabtu, 03 November 2012

Spesialisasi Pemain Dalam Bola Voli

Pada setiap tim bola voli, ada 5 posisi yang wajib diisi oleh
pemain. Sesuai dengan posisi tersebut, maka setiap pemain memiliki peran yang harus
dijalankan masing-masing. Meskipun pada dasarnya setiap pemain harus mampu
memainkan peran pada setiap posisi, namun masing-masing pemain memiliki spesifikasi tersendiri. Ke-5 posisi yang terdapat pada permainan bola voli tersebut adalah setter, left side hitter atau outside hitter, middle hitter atau middle blocker, right side hitter, dan libero.
-          Setter
Setter adalah pemain yang dispesialisasikan untuk mengatur bentuk penyerangan.Bola kedua setelah pass akan di set oleh setter, kemudian ia akan menempatkan bola di udara agar dapat di spike oleh attacker. Dengan demikian, setter dan attacker harus mampu menciptakan kerjasama dengan baik.Setter harus memiliki kualitas yang bagus dalam menyesuaikan arah dan tinggi bola yang akan di spike. Selain itu, setter haruslahseorang pemain yang lincah dan mampu bergerak dengan cepat di area permainan.
-          Libero
Jika kita memperhatikan sebuah pertandingan bola voli, maka pada setiap tim kita akan melihat seorang pemain yang menggunakan seragam yang berbeda dengan semua pemain di timnya. Pemain dengan seragam yang berbeda itulah yang disebut dengan libero. Dalam bahasa Italia, libero mempunyai arti “bebas”. Sesuai dengan nama tersebut, maka libero adalah pemain yang dapat secara bebas mengambil alih peran pemain yang lain. Namun, dalam sebuah pertandingan, libero tidak boleh memiliki dua posisi atau berganti posisi. Seorang pemain yang telah diposisikan sebagai libero, tidak
boleh berganti posisi menjadi spiker atau yang lain dalam sebuah pertandingan. Meskipun ia dapat mengambil alih peran pemain-pemain yang lain, namun posisinya adalah tetap sebagai seorang libero sampai pertandingan berakhir. Pada dasarnya, libero bertugas untuk menerima serangan-serangan (spikes) yang dilakukan oleh attacker tim lawan. Berdasarkan fungsi utama tersebut, maka seorang libero tidak harus memiliki postur tubuh yang tinggi seperti pemain yang lain. Hal ini karena seorang libero tidak
bermain di area yang dekat dengan net. Yang paling ditekankan bagi seorang libero adalah kualitas pass yang baik, memiliki kecepatan gerak yang tinggi, dan tentu saja harus memiliki stamina yang baik.
-          Blocker tengah (Middle Bolcker) atau spiker tengah (Middle Hitter)
Middle blocker adalah pemain yang pada dasarnya bertugas menahan serangan attacker dari tim lawan. Namun, Middle blocker ini juga dapat bertugas sebagai seorang spiker. Biasanya, Middle blocker ini melakukan spike berupa quick hit.
-          Spiker luar (Outside hitter) Outside hitter adalah seorang attacker yang melakukan spike dari sisi kiri lapangan. Disebut “Outside hitter”, karena ketika hendak melakukan spike, pemain ini biasanya selalu mengambil awalan dari luar garis samping lapangan.
-          Spiker Kanan (Right Side Hitter) Right spike hitter adalah lawan dari Outside hitter. Pemain ini menempati posisi yang berlawanan dengan Outside hitter, yaitu di sebelah kanan. Spike-pun dilakukan dari sebelah kanan. Biasanya, Right side hitter adalah salah seorang pemain yang paling banyak melakukan spike dalam sebuah pertandingan bola voli dibandingkan dengan pemain-pemain yang lain.

1.     Libero dalam Permainan Bola Voli

Libero dalam permainan bola voli Sejak pertama kali libero diperkenalkan pada permainan bolavoli tahun 1997, banyak reaksi yang muncul ada yang setuju dan ada yang tidak. Masing-masing kelompok mengajukan berbagai macam argumentasi mulai dari yang irasional maupun yang rasional. Bagi yang alergi perubahan dan hanya mengedapankan pada sikap emosional, kehadiran libero dipandang sebagai sesuatu bentuk kegagalan dalam pembinaan yang tidak dapat memberikan seluruh dasar-dasar teknik kepada setiap pemain sampai pada tingkat mahir.
Sedangkan bagi kelompok yang selalu menginginkan adanya inovasi, …kehadiran libero dalam permainan bolavoli merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu agar permainan menjadi lebih menarik dan lebih dapat memainkan emosi bagi para penonton karena penonton disuguhi permainan tingkat tinggi dengan waktu reli yang relatip lebih lama. Tanpa perlu mendukung yang kontra maupun pro, sejak keberadaan pemain libero diatur dalam peraturan resmi FIVB tahun 2001 – 2004 pada bab 6 pasal 20 ayat 1, 2 dan 3, mau tidak mau, suka tidak suka, komunitas bolavoli di seluruh dunia harus menerima dan menjalankannya.Penggunaan libero secara resmi pada kompetisi yang diselenggarakan oleh PP PBVSI adalah ketika livoli di gelar untuk yang pertamakalinya tahun 1999. Sedangkan untuk tim nasional pertama kali menerapkan libero pada kejuaraan Asia Pasific di Fukuoka tahun 1999 yang dilanjutkan di Tehran,Iran pada Kejuaraan Asia. Sedangkan pada tahun 1998 pada Asian Games di Thailand Indonesia merupakan satu-satunya peserta yang belum menggunakan libero.
Namun demikian mulai sejak diperkenalkan hingga saat ini, fungsi libero dalam setiap kejuaraan yang dilangsungkan di Indonesia (kecuali pada Proliga dan Livoli) belum seperti yang diharapkan. Hal ini terbukti dengan sering dijumpainya pemain yang ditunjuk sebagai libero merupakan pemain yang memiliki kualitas teknik paling rendah dibandingkan dengan keseluruhan anggota tim. Dengan demikian kehadirian libero di dalam tim itu hanya sebagai pelengkap atau pemanis sehingga tidak pernah difungsikan atau dimainkan ketika timnya sedang bertanding. Kondisi tersebut memperlihatkan bahwa pelatih dan seluruh komponen pada tim itu belum sepenuhnya mengerti dan memahami akan makna serta fungsi kehadiran libero dalam sebuah tim.Ketika bolavoli berubah dari aktivitas olahraga rekreatif menjadi olahraga kompetitif, semua orang menyadari bahwa serangan dalam permainan bolavoli lebih dominan dibandingkan dengan pertahanan. Untuk itu diperlukan usaha-usaha agar dominasi serangan dapat diseimbangkan dengan pertahanan, caranya adalah dengan mengubah peralatan dan peraturan permainan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pertahanan sehingga permainan akan menjadi lebih menarik. Namun demikian usaha untuk meningkatkan pertahanan dalam pelaksanaan perkembangannya akan selalu tertinggal dibandingkan dengan tingkat kemajuan pada penyerangan.Hal ini disebabkan serangan merupakan salah satu teknik yang paling menarik dalam permainan bolavoli. Sehingga pelatih dan atlet akan selalu berusaha untuk mengembangkan teknik serangan dengan tanpa didasari adanya rasa bosan dalam melakukannya.
Disamping itu tingkat perkembangan serangan akan berjalan linier terhadap peningkatan kualitas biomotor atlet akibat meningkatnya kualitas latihan beban (weight training).
Penggunaan pemain libero yang berfungsi sebagai pemain bertahan memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kualitas pertahanan baik pada saat menerima servis maupun pada saat bertahan terhadap smes yang dilakukan oleh lawan. Pada bab enam pasal 20.3.1.2. dijelaskan bahwa peran pemain libero terbatas sebagai pemain baris belakang dan tidak diizinkan untuk melakukan serangan dari manapun termasuk di lapangan permainan dan daerah bebas, jika pada saat kontak dengan bola, seluruh ketinggian bola lebih tinggi dari permukaaan net. Disamping itu pada pasal 20.3.1.3. dijelaskan pemain libero tidak diperkenankan untuk serve, blok, atau mencoba untuk memblok. Sedangkan pada pasal 20.3.1.4. mengatur bagaimana pemain lain tidak diperkenankan untuk melakukan pukulan serang di atas net bila bola berasal dari pass atas pemain libero di daerah serang.Bola dapat dengan bebas diserang, jika libero melakukan tindakan yang sama dari belakang daerah serang. Dari peraturan-peraturan tersebut menunjukkan bahwa peran pemain libero memang disetting sebagai pemain bertahan atau dengan kata lain untuk meningkatkan pertahanan. Dengan meningkatnya pertahanan, persentase serangan juga akan menjadi meningkat dan kombinasi serangan akan menjadi lebih beragam. Pada permainan bolavoli modern, dimana servis banyak dilakukan dengan cara melompat atau hampir menyerupai dengan teknik smes, maka lintasan bola akan sangat dipengaruhi oleh kerasnya pukulan dan cepatnya putaran bola. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa untuk mencari receiver terbaik dalam sebuah kejuaraan lebih sulit dibandingkan mencari smasher terbaik. Mengingat teknik pasing sangat mengandalkan ketepatan penempatan posisi badan terhadap bola dan tingginya rasa gerak, maka diperlukan pemain yang memiliki keterampilan untuk memainkan bola tersebut.
Keuntungan lain dengan menggunakan libero adalah bahwa pergantian yang dilakukan tidak tercatat secara resmi sebagai pergantian. Libero bebas menggantikan siapa saja dan kapan saja dengan catatan diantara pergantian tersebut minimal harus diselang dengan satu kali reli. Oleh karena itu merupakan kerugian yang sangat besar bila ada tim yang tidak mengoptimalkan libero dalam setiap pertandingan yang dilakukan. Selama pelaksanaan proliga belum pernah ada kasus-kasus spesifik yang menyangkut libero. Namun demikian bila libero sewaktu dalam pertandingan mengalami cedera. pelatih dapat menunjuk pemain lain untuk menjadi libero pada sisa pertandingan tersebut dan libero yang cedera tidak dapat masuk kembali untuk bermain pada sisa pertandingan itu. Dari sedikit uraian tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa libero dalam permainan bolavoli diperlukan agar efektivitas
pertahanan menjadi lebih meningkat, sehingga pertandingan akan menjadi lebih menarik karena meningkatnya jumlah reli dan pada akhirnya penonton mau berduyun-duyun ke tempat-tempat pertandingan bola voli.
 
Sumber:  http://teguharyax.blogspot.com/2011/08/makalah-bola-voli.html

Cara Permainan Bola Voli

Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan
berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu.
Dalam sebuah tim, terdapat 4 peran penting, yaitu Tosser (atau setter), spiker (tukang
smash), libero, dan defender (pemain bertahan). Tosser atau pengumpan adalah orang
yang bertugas untuk mengumpankan bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya
permainan. Spiker bertugas untuk memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan.
Libero adalah pemain bertahan yang bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh
mensmash bola ke seberang net. Defender adalah pemain yang bertahan untuk menerima
serangan dari lawan.
Untuk bermain bola voli tidak menuntut kemampuan fisik yang tinggi, yang diperlukan
hanyalah semangat untuk mau mengejar bola kemanapun jatuhnya :p. perlahan-lahan
teknik yang diperlukan untuk bermain voli itu akan tumbuh dengan sendirinya.
Justru ada satu hal yang mungkin dilupakan oleh banyak orang, yaitu bahwa bermain voli
juga menuntut kemampuan otak yang prima, terutama tosser. Tosser harus dapat
mengatur jalannya permainan. Tosser harus memutuskan apa yang harus dia perbuat
dengan bola yang dia dapat, dan semuanya itu dilakukan dalam sepersekian detik
sebelum bola jatuh ke lapangan sepanjang permainan.
Jadi hanya orang bodoh yang mengatakan bahwa yang penting dalam bermain voli adalah
lompatan yang tinggi, passing yang bagus, dan pukulan yang keras. Tanpa otak maupun
kemauan yang cukup mustahil semua itu bisa tercapai.
Penghitungan Angka

Aturan permainan dari bola voli adalah:
1. Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita
kehilangan bola dan musuh mendapatkan nilai
2. Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika
tidak, maka musuh pun akan mendapat nilai

Sistem Pertandingan
  • Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat) tim.
  • Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4 pemain cadangan.
  • Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
  • Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
  • Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
  • Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
  • Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
  • Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.
  • Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.
  • Kesalahan meliputi:
    • Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan.
    • Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola voli harus di pantulkan tanpa mengenai dasar lapangan.
    • Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum menyentuh permukaan lapangan.
    • Pada saat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin bagi lawan.
    • Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan.
    • Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.
    • Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara menendang.
    • Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung sebagai double faults.
  • Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakhir. Dan apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
  • Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
  • Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan internasional
  •  Sumber: http://teguharyax.blogspot.com/2011/08/makalah-bola-voli.html

Teknik Blocking Pada Bola Voli

Tehnik ini digunakan untuk menahan serangan yang dilakukan oleh tim lawan. Pertahanan dalam tehnik block dapat berupa menahan serangan lawan agar bola yang di-spike oleh pemain dari tim lawan tidak mampu menyeberangi net dan tetap berada di area lawan. Atau pertahanan yang berupa memperlambat gerakan bola yang telah di-spike oleh pemain dari tim lawan, sehingga gerakannya menjadi lebih lambat dan lebih mudah untuk di kendalikan. Sebagai salah satu tehnik pertahanan yang sangat dibutuhkan dalam permainan bola voli, maka sebaiknya setiap pemain harus mampu menguasai tehnik ini dengan baik. Untuk melakukan tehnik block, pemain berdiri dengan menggunakan kedua kaki dalam posisi yang sejajar. Pada saat yang sama, kedua tangan diletakkan di depan dada, dengan posisi telapak tangan mengahadap ke arah net dan dengan jari-jari terbuka (dikembangkan) selebar mungkin. Untuk melakukan lompatan yang maksimal, lutut ditekuk lebih dalam dengan posisi badan agak condong ke arah depan. Setelah itu, lakukan lompatan dengan menggunakan kekuatan kedua kaki. Pada saat melakukan lompatan, kedua tangan diayunkan lurus ke arah atas secara bersamaan. Agar pertahanan block dapat dilakukan secara meluas, maka jari-jari tangan sebaiknya dibuka ketika melakukan block. Posisi jari-jari yang terbuka ini akan semakin mempersempit jalur penyeberangan bola melewati net, sehingga akan memaksimalkan fungsi block. Ketika spiker dari tim lawan memukul bola, maka blocker yang sudah berada dalam posisi melayang di udara segera menghadapakan kedua tangannya ke arah bola tersebut dan berusaha untuk menguasai bola. Sewaktu tangan melakukan kontak dengan bola, pergelangan tangan menekan dari arah atas ke depan bawah. Pada saat yang sama, jari-jari kedua tangan sebaiknya ditegangkan agar dapat menahan tekanan bola dengan kuat. Block yang baik adalah block yang ketika bola belum dipukul, tangan blocker sudah berada dalam posisi mengurung bola. Setelah melakukan kontak (block) dengan bola, maka blocker-pun mendarat kembali ke lantai dengan menggunakan kedua kaki, dan dengan lutut yang lentur Untuk melakukan block yang baik, blocker juga harus mampu memprediksi ke arah mana kira-kira spiker tim lawan akan mengarahkan bola.
B. Jenis Block
1. Block Bola Open
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi tangan berada didepan dada. Blocker melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut± 100º, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.
2. Block Bola Semi
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi kedua
tangan dinaikkan berada diatas depan kepala. Blocker tetap melompat setelah
spiker lawan melakukan lompatan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut± 110º, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.

3. Block Bola Quick
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi kedua tangan diluruskan. Blocker melompat bersamaan dengan spiker lawan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut tidak terlalu dalam (sudut lutut± 135º), kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.
Yang perlu mendapat perhatian dari seorang blocker adalah :
·         Perhatikan gaya pasing receiver lawan, kemana bola itu diarahkan
·         Perhatikan terus jalannya bola dan perhatikan pula gaya pengumpan lawan terutama mata dan gerakaannya, jangan bergerak sebelum bola lepas dari tangan pengumpan..
·         Lihat body language spiker lawan, kearah mana spiker itu bergerak.
·         Posisi tangan atau jari waktu bergerak tidak boleh berada dibawah pinggang, agar
            gerak tangan cepat mencapai titik block.
·         Side step (Block 2 step) dilakukan untuk block jarak dekat, sedangkan Cross step
(Block 3 step) digunakan untuk block jarak yang cukup jauh.
·         Blocker harus dilatih dengan melompat beberapa kali disatu tempat, agar
mempunyai reaksi yang baik, bergerak secara cepat dan pandai membaca gerak. 
 
Sumber:  http://teguharyax.blogspot.com/2011/08/makalah-bola-voli.html

Teknik Smash Pada Bola Voli

Dalam permainan bola voli terdapat teknik-teknik dasar yaitu, servis, pass bawah, pass atas, smash dan blok. Penguasaan teknik dasar permainan bola voli merupakan salah satu unsur yang ikut menentukan menang kalahnya suatu pertandingan. Dari sekian banyak teknik dasar yang ada, smash merupakan teknik yang selalu  digunakan untuk menyerang dan menghasilkan angka serta meraih kemenangan. Karena permainan bola voli merupakan  permainan cepat maka teknik menyerang lebih dominan dibandingkan dengan teknik bertahan.

Smash adalah tindakan memukul bola ke bawah dengan kekuatan besar, biasanya meloncat ke atas, masuk ke bagian lapangan berlawanan. Hal itu dapat dilihat dari kerasnya bola yang dihasilkan bahwa teknik smash datangnya bola lebih keras dan lebih menyulitkan bagi penerima bola. Semua sikap memukul bola ke daerah lawan kecuali servis dan blok adalah merupakan pukulan serangan. Ada tiga metode penyerangan yang semuanya menjadi efektif yaitu melakukan tip : spike, pelan dan smash, keras. Teknik smash digunakan sebagai senjata untuk menyerang dan mengumpulkan angka dalam permainan bola voli. Mengingat pentingnya hal tersebut maka pelaksanaan teknik smash dalam pertandingan harus efektif. Ada beberapa macam smash menurut macam umpannya yaitu :
a)      Smash normal,
b)      Smash semi,
c)      Smash push,
d)      Smash pull,
e)      Smash pull jalan,
f)        Smash pull straight,
g)      Smash cekis,
h)      Smash langsung, dan
i)        Smash dari belakang.

Dalam permainan bola voli smash didefenisikan tindakan memukul bola dengan meloncat dan masuk ke lapangan lawan. Tindakan memukul bola (smash) ada beberapa tahap. Tahapan tersebut adalah:
a)      Tahap pertama : Run up (lari menghampiri)
b)      Tahap kedua : Take off  (lepas landas)
c)      Tahap ketiga : Hit (memukul saat melayang di udara)
d)      Tahap keempat : Landing (mendarat)

Ada tiga metode penyerangan yang semuanya menjadi efektif yaitu melakukan tip : spike, pelan dan smash, keras. Teknik smash digunakan sebagai senjata untuk menyerang dan mengumpulkan angka dalam permainan bola voli. Mengingat pentingnya hal tersebut maka pelaksanaan teknik smash dalam pertandingan harus efektif. Dalam melakukan smash terdapat beberapa tahap yaitu awalan, saat melompat, saat memukul bola dan saat mendarat.Dari tahap-tahap tersebut dapat diartikan bahwa dalam melakukan smash terdapat beberapa tahap yaitu awalan, saat melompat, saat memukul bola dan saat mendarat. Uraian lebih jelas tahap-tahap tersebut ada di bawah ini :

a)      Tahap Awalan
Awalan tergantung dari lintasan bola umpan, kira-kira 2,5 sampai 4 meter dari jatuhnya bola. Langkah terakhir paling menentukan pada waktu mulai meloncat sehingga smasher harus memperhatikan baik-baik posisi kaki yang akan meloncat dan berada di tanah lebih dahulu, kaki lain menyusul di sebelahnya. Arah yang diambil harus diatur sedemikian rupa, sehingga atlet akan berada di belakang bola pada saat akan meloncat. Tubuh saat itu berada pada posisi menghadap net. Kedua lengan yang menjulur ke depan diayunkan ke belakang dan ke atas sesudah langkah pertama, kemudian diayunkan ke depan sehingga pada saat meloncat kedua lengan itu tergantung ke bawah di depan tubuh atlet

b)      Tahap meloncat
Untuk memukul right hand langkahkan kaki kiri ke depan dengan langkah biasa kemudian diikuti kaki kanan yang panjang, diikuti dengan segera oleh kaki kiri yang diletakkan samping kaki kanan ( untuk pemukul left hand sebaliknya). Langkah pada waktu meloncat harus berlangsung dengan lancar tanpa terputus-putus. Pada waktu meloncat kedua lengan yang menjulur digerakkan ke atas. Tubuh diteruskan, kaki yang digunakan untuk meloncat yang memberikan kekuatan pada saat meloncat. Lengan yang dipakai untuk memukul serta sisi badan diputar sedikit sehingga menjauhi bola, punggung agak membungkuk dan lengan yang lain tetap dipertahankan setinggi kepala yang berguna untuk mengatur keseimbangan secara keseluruhan.


c)      Tahap saat memukul bola
Dalam gerakan memukul dapat disesuaikan dengan jenis smash yang ada. Gerakan memukul hasilnya akan lebih baik apabila menggunakan lecutan tangan, lengan dan membungkukkan badan. Suharno, (1982 : 34) menyatakan setelah smasher berada di udara dan lengan sudah terangkat ke atas dilanjutkan gerakan memukul bola dan hasil pukulannya akan lebih sempurna apabila smasher menggunakan lecutan tangan, lengan, dan membungkukkan badan merupakan kesatuan gerak yang harmonis.

 d)      Tahap mendarat
Cara mendarat dalam setiap smash sama yaitu pada saat tubuh bagian atas membungkuk ke depan, kaki diarahkan ke depan untuk mempertahankan keseimbangan. Atlet mendarat pada kedua kakinya dengan sedikit ditekuk.

Sumber:  http://infopenjaskes.blogspot.com/2012/08/teknik-smash-pada-bola-voli.html

Teknik Servis Pada Bola Voli

Servis adalah tindakan memukul bola oleh seorang pemain belakang yang dilakukan dari daerah servis, langsung ke lapangan lawan. Keberhasilan suatu servis tergantung pada kecepatan bola, jalan dan perputaran bola dan penempatan bola ke tempat kosong kepada teman ke garis belakang kepada pemain yang melakukan perpindahan tempat. Adapun macam-macam teknik servis dalam permainan bola voli adalah sebagai berikut :
   1. Servis bawah
       Cara melakukan servis bawah adalah dengan berdiri di belakang garis belakang lapangan. Bola dipegang  dengan tangan kiri. Saat bola pada ketinggian pinggang lalu pukul. Setelah memukul bola langsung masuk lapangan.
   2. Servis mengapung (Floating overhand service)
          adalah jenis servis dimana jalannya bola dari hasil pukulan servis itu tidak mengandung putaran (bola berjalan mengapung atau mengambang)
          cara melakukannya adalah dengan berdiri di daerah servis menghadap ke lapangan. kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang. Bola dilambungkan di depan atas lebih tinggi dari kepala, tangan kanan segera memukul bola pada bagian tengah belakang.
    3. Overhand round-house service
          cara melakukannya dengan berdiri menyampingi net, posisi kedua kaki sejajar, tangan kiri memegang bola di depan badan, tangan kanan yang akan memukul bola menggenggam. Langkahkan kaki kiri ke samping, lambungkan bola di depan pundak kiri. kemudian ayunkan lengan kanan dengan gerakan melingkar ke arah bola sambil memindahkan berat badan ke kaki kiri.
    4. Jumping service
          cara melakukannya dengan berdiri di daerah servis dekat garis belakang menghadap ke net. Kedua tangan memegang bola. Lambungkan bola setinggi lebih kurang 3 meter agak di depan badan. Kemudian badan merendah dengan menekuk lutut untuk awalan melompat setinggi mungkin, lalu  bola dipukul setinggi mungkin seperti gerakan smash. lecutkan pergelangan tangan secepat-cepatnya, sehingga menghasilkan pukulan topspin yang tinggi agar boal secepat mungkin turun ke daerah lapangan lawan.
 
Sumber:  http://dilaguntur.blogspot.com/2011/08/macam-macam-teknik-servis-dalam.html

Teknik Passing Atas Pada Bola Voli

Yang dimaksud dengan passing dalam permainan bola voli adalah mengambil bola atau mengoperkan bola atau mengumpan bola kepada teman, tapi bila ada kesempatan yang baik, langsung di teruskan kepada lawan ,Untuk melakukan passing ada dua cara yaitu :

1. Passing tangan atas (over hand pass)

Passing atas merupakan elemen yang penting, dalam permainan bola voli. Penguasaan tekhnik passing atas yang baik akan menentukan keberhasilan regu untuk membantu serangan yang baik. Apalagi jika dilakukan secara bervariasi, maka seluruh potensi penyerangan regu dapat dimanfaatkan. Proses pelaksanaan gerakan passing atas adalah sebagai berikut:


a. Sikap permulaan
Ambil posisi dengan sikap siap untuk memainkan bola berdiri dengan kedua kaki terbuka selebar bahu, salah satu kaki berada di depan berat badan bertumpu pada tapak kaki bagian depan, lutut ditekuk dengan badan merendah,, tempatkan badan secepat mungkin di bawah bola,dengan kedua langan diangkat dan di tekuk,kedua tangan terbuka lebar jari-jari tangan terbuka membentuk mangkok seperti setengah lingkaan ibu jari dan tulunjuk membentuk segi tiga ,kedua siku tidak terlalu terbuka ke samping .
 b. Cara Pelaksanaan 

Tepat saat bola berada di atas, kedua tangan agak ditekuk pada siku maupun pergelangan tangan, tangan berada sedikit diatas dahi,. Perkenaan bola pada permukaan ruas jari-jari tangan terutama ruas pertama dan kedua, dan yang dominant mendorong bola adalah ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah,. Pada saat tangan bersentuhan bola jari-jari agak ditegangkan agar bola dapat memantul dengan baik kemudian bola didorong dengan menggerakkan pergelangan tangan diikuti dengan meluruskan siku .

Sumber:  http://januariz.blogspot.com/2010/11/teknik-passing-atas-dan-passing-bawah.html#

Peraturan Pertandingan Bola Voli

SISTEM PERTANDINGAN
1.       System pertandingan menggunakan system gugur
2.       Pertandingan penyisihan dilaksanakan dengan 2 set kemenangan(two winning set)
3.       Pertandingan final dilaksanakan dengan 3 set kemenangan(three winning set)
4.       System hitungan yang digunakan adalah 25 rally point
5.       Time out masing masing tim maksimal sebanyak 1 kali setiap set, yang berlangsung selama 30 detik dan Technical time out 2 kali setiap set.
6.       Apabila ada perubahan atau penundaan waktu pertandingan oleh karena satu dan lain hal maka pertandingan tunda akan ditentukan kemudian oleh panitia.
TIM
1.       Setiap tim maksimal terdiri dari 10 orang (9 pemain, 1 oficial)
2.       Setelah technical meeting daftar pemain dan ofisial yang terdaftar tidak dapat diubah
3.       Official dari setiap tim diwajibkan memakai sepatu (beralaskan  karet) dan baju berkerah
PEMAIN
1.       Pemain yang diperkenankan bermain adalah peserta yang telah terdaftar sebagai pemain dan telah memenuhi syarat dan ketentuan saat pendaftaran.
TATA TERTIB PERTANDINGAN
1.       Setiap tim datang 30 menit sebelum pertandingan dimulai.
2.       Panitia hanya akan memberikan toleransi waktu 5 menit sejak pemanggilan pemain ke lapangan bagi tim yang datang terlambat.
3.       Apabila dalam waktu 5 menit tim yang bersangkutan tidak hadir di lapangan, maka tim dinyatakan gugur (WO) dengan skor 3-0.
4.       Setiap tim meregistrasi ulang pemainnya kepada panitia 15 menit sebelum pertandingan di mulai.
5.       Apabila saat registrasi ulang terdapat anggota tim yang tidak sesuai dengan data yang telah diserahkan kepada panitia pada saat pendaftaran, maka tim tersebut dikenai sanksi.
6.       Pemain dan ofisial dilarang melakukan perbuatan, baik verbal maupun non-verbal yang dapat mengganggu atau menyinggung pemain lain, panitia dan supporter.
7.       Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan pertandingan pertandingan ini ataupun berita acara pada technical meeting, akan ditetapkan kemudian secara khusus oleh panitia. 
PERLENGKAPAN PERTANDINGAN
1.       Seragam atau kaos tim harus seragam dan memiliki nomor dan celana harus seragam(warna hitam).
2.       Nomor pada seragam tidak boleh sama antara yang satu dan yang lain.
3.       Bila ada pemain dalam satu tim memakai seragam yang berbeda maka pemain tersebut tidak diperbolehkan bermain.
4.       Setiap pemain menggunakan sepatu olahraga.
5.       Pemain dilarang menggunakan dan memakai perhiasan dan barang yang tidak berhubungan, tidak di butuhkan, dan dapat membahayakan keselamatan orang lain.
WASIT
1.       Peraturan pertandingan mengacu kepada peraturan pemain bola voli PBVSI yang selanjutnya dikembangkan oleh PANITIA.
2.       Regulasi kompetisi ini dibuat untuk kelancaran pertandingan dan acuan dari setiap team dalam kegiatan ini.
3.       Keputusan wasit bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

Sejarah Bola Voli

Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat).
William G. Morgan dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan meninggal pada tahun 1942. YMCA (Young Men’s Christian Association) merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda, seperti yang telah diajarkan oleh Yesus. Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris oleh George William.

Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA, menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.

Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International Committe of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang. Kedua tim tersebut diketuai oleh seorang Mayor dan Kepala pasukan pemadam kebakaran Holyoke.

Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).            

Demonstrasi pertandingan yang dibawakan oleh kedua tim, serta penjelasan yang telah disampaikan oleh Morgan-pun telah membawa sebuah perubahan pada Mintonette. Perubahan pertama yang terjadi pada permainan tersebut terjadi pada namanya. Atas saran dari Profesor Alfred T. Halstead yang juga menyaksikan dan memperhatikan demonstrasi serta penjelasan Morgan, nama Mintonette-pun berubah menjadi Volleyball (bola voli). Pemilihan nama Volleyball sebagai pengganti Mintonette-pun tidak dilakukan dengan tanpa pertimbangan. Nama Volleyball dipilih berdasarkan gerakan-gerakan utama yang terdapat pada permainan tersebut, yaitu gerakan memukul bola sebelum bola tersebut jatuh ke tanah (volley). Pada awalnya, nama Volleyball-pun dieja secara terpisah (dua kata), yaitu “Volley Ball”. Kemudian pada tahun 1952, Komite Administratif USVBA (United States Volleyball Association) memilih untuk mengeja nama tersebut dalam satu kata, yaitu “Volleyball”. USVBA adalah persatuan olahraga bola voli yang terdapat di Amerika Serikat. Asosiasi ini pertama kali didirikan pada tahun 1928, dan pada saat ini USVBA lebih dikenal dengan nama USAV (USA Voleyball). Setelah demonstrasi tersebut, komite YMCA berjanji untuk mempelajari peraturan-peraturan permainan yang telah ditulis dan diserahkan oleh Morgan.

Beberapa peraturan yang pertama kali ditulis oleh Morgan adalah penggunaan net setinggi 6 feet 6 inch (ukuran ini disesuaikan dengan tinggi rata-rata orang Amerika yang pada abad ke-19 tersebut ternyata lebih pendek), lapangan berukuran 7.6 x 15.2 m2, dan dimainkan oleh beberapa orang pemain. Dalam peraturan lama tersebut, permainan terbagi atas sembilan babak. Pada setiap babak, masing-masing tim memperoleh kesempatan untuk melakukan servis (memukul bola di awal permainan/pukulan bola pertama). Selain itu, dalam peraturan yang pertama kali dibuat tersebut tidak terdapat batasan kontak antara pemain dengan bola, sebelum bola tersebut dapat dipukul dan berpindah ke wilayah lawan. Jika pemain melakukan kesalahan ketika melakukan servis, maka ia masih diijinkan untuk melakukan servis yang kedua. Sedangkan pemukulan bola ke arah net akan dianggap sebagai sebuah pelanggaran dan berakibat kehilangan skor, kecuali pada saat melakukan servis yang pertama. Karena setelah servis pertama, masih terdapat kesempatan untuk melakukan servis yang kedua. Akhirnya, merekapun memodifikasi dan menerbitkan peraturan tersebut pada bulan Juli 1896.